Rabu, 11 Mei 2011

Ketulusan Sejati


Banyak hal yang terlupakan dalam hidup. Tentang siapa yang sebenarnya orang terpenting dalam hidup kita. Sering kita melupakan pengorbanannya, ketulusannya, serta kebaikannya. Kadang kita hanya teringat dengan orang yang pernah membantu kita, walaupun hanya sekali saja. Atau mungkin juga kita teringat pada sesorang yang bisa membuat kita tersenyum, walaupun semua itu hanya dalam hal-hal kecil saja. Namun itulah yang selalu kita ingat.
Tetapi, apakah kita pernah teringat tentang orang yang mengorbankan seluruh hidupnya untuk kita? Bukan hanya sekejab, tapi untuk selamanya. Bukan hanya dalam hal kecil, tapi hal tersebar sekalipun akan mereka korbankan untuk kepentingan kita. Siapakah mereka? Mereka tentunya adalah orang tua kita.
Coba kita ingat, ketika kita belum dilahirkan kedunia ini. Sudah ada orang yang menunggu kita, sudah ada orang yang ingin bertemu kita, bahkan sudah dipersiapkan segala keperluan kita. Setelah kita dilahirkan, dunia seolah menyambut kita dengan keharuan. Suara azan dikumandangkan di telinga kita, kecupan sayang diberikan dengan penuh kecintaan. Sungguh bahagia kehidupan yang kita dapatkan, kita disambut dengan cinta dan kasih sayang yang tak pernah tergantikan. Apapun akan dilakukan untuk memenuhi keperluan kita. Mereka tidak pernah menyerah ketika tantangan hidup menghampirinya, bahkan mereka berjuang bangkit dengan penuh keyakinan hanya untuk melihat senyuman dari malaikat kecilnya.
Tidak cukup sampai disini, mereka terus merawat kita hingga kita dewasa. Mereka mengajarkan arti kehidupan yang sebenarnya. Mereka memegang semua peranan dalam hidup kita. Bukan hanya sebagai orang tua, namun mereka juga menjadi guru yang selalu mendidik kita, teman yang selalu mendengarkan keluhan kita, dan pahlawan yang selalu membela kita. Sungguh besar pengorbanannya dalam hidup kita ini. Akankah kita sanggup membalasnya?
Dan tidak pernah terbesit sedikitpun tentang balasan dan imbalan yang mereka harapkan dari kita. kebahagiaan kita adalah kebahagiaan mereka, dan derita kita adalah derita mereka. Pribadinya agung tak ternoda. Cucuran keringat menjadi saksi akan ketegarannya dalam memberikan kebahagiaan dalam hidup kita. Namun, apa yang telah kita lakukan untuknya? Adakah hadiah terindah yang telah kita persiapkan untuknya?
Tak jarang, kita melupakan jasa-jasa mereka. Tak jarang, kita lupa akan ketulusannya. Dan tak jarang, kita lupa menyebut namanya dalam daftar kesuksesan hidup kita. Tapi, apakah mereka pernah benci terhadap kita?
TIDAK.. mereka tetap menjadikan kita sebagai bagian terpenting dalam hidupnya. Nama kita tetap terukir dalam lantunan doanya, kebahagiaan kita tetap menjadi harapan terbesar dalam hidupnya. Betapa mulianya hati mereka. Ya Allah, jadikanlah mereka sebagai orang-orang yang mendapatkan surga-Mu. Walaupun kami tidak sanggup membalas jasa mereka, namun Engkaulah yang akan membalasnya. Curahkanlah kebagiaan untuk mereka, dan berilah kesempatan kepada kami mewujudkan sedikit harapan mereka, agar kami bisa membanggakan mereka. Amin ya Rabb..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar