Senin, 12 Desember 2011

PELANGI UNTUK BUNDA


Bunda.. Usiaku kini telah berubah
Aku bukan lagi balita kecil yang selalu merengek dan menangis padamu
Kaulah yang telah membentuk jiwa mentah ini
Kaulah yang telah mengelola emosi labil ini
Kaulah yang selalu memberiku semangat
Hingga aku sanggup bertahan ditengah ketatnya persaingan zaman

Disaat raga ini mulai menjauh darimu
Terlintas seonak keraguan dihatiku
Aku takut bunda..
Anakmu ini belum mampu menjalankan amanahmu
Belum mampu membanggakan serta mewujudkan harapanmu..

Kutahu kau tak pernah terlena
Kala yang lain terlelap
Pikiran, hati dan jiwamu selalu bekerja demi masa depanku
Kau selalu berpacu dengan waktu
Karena kau yakin, tanpa itu bisa jadi
aku terlindas oleh zaman yang semakin keras

Kaulah pengantar luasnya pengetahuanku..
Kala wadah kosa kataku hanya bagai tetesan air
Kaulah yang memenuhinya hingga menjadi sebuah lautan
Kaulah kekuatanku..
Saat aku jatuh, kau lah orang pertama yang memotivasiku
Tak pernah kulupakan mutiara indah yang keluar dari bibirmu
“Berjuanglah nak.. jemput kemenangan itu”
Walaupun hanya suara yang terdengar diseberang sana
Namun kau mampu mendorong langkahku untuk maju

Andai aku bisa, bunda
Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu
Andai aku mampu, bunda
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu, seindah mimpi-mimpimu
dan sebijak nasihatmu

Kutahu, bunda
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku
dalam setiap do’a yang kau panjatkan
Kutahu bunda
Perjuanganmu untukku tak pernah terhalang oleh apapun
Kutahu bunda
Mata hatimu selalu terjaga untuk mengetahui keadaanku

Ya Allah. . .
Kutengadahkan tanganku berharap
Kau membahagiakannya sepertiku kini
Ya Rabbi. . .
Kumohon berikanlah kesempatan bagiku untuk mewujudkan harapannya,

Membanggakannya dan membalas pengorbananya
Ya Illahi. . .
Sejahterakanlah bunda…

Bunda, pelangi dan matahariku
Aku disini, selalu merindukanmu..